Kamis, 19 Januari 2012

Tragedi kemanusiaan di Mesuji sejarah kelam Indonesia!


Century 21 Broker Properti Jual Beli Sewa Rumah Indonesia
Warga Mesuji, Lampung -

Terkuaknya tragedi kemanusiaan di Mesuji melalui laporan warga Lampung menjadi sebuah catatan sejarah kelam Indonesia. Sejumlah warga asal Lampung tersebut melaporkan bahwa telah terjadi kasus pembunuhan keji pada awal tahun 2011 di daerah Mesuji, Lampung. Laporan tersebut ditujukan kepada Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (14/12/2011). Pembunuhan di Mesuji bermula dari perluasan lahan oleh perusahaan PT SI sejak tahun 2003.

Perusahaan yang berdiri tahun 1997 itu menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa sawit dan karet. Minimnya bantuan guna mengusir warga setempat oleh perusahaan tersebut, akhirnya pihak perusahaan pun meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk mengusir penduduk. Kepolisian juga dituduh turut andil dalam menunjukan sikap yang intimidatif terhadap warga sekitar.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengungkapkan pihaknya akan mencari tahu dan menyelidiki laporan warga tersebut lebih lanjut.

"Kita nanti akan mencari tahu peristiwa di mana tepatnya kapan dan apakah ini terkait masalah konflik di antara pengelola kebun dan warga. Kita nanti akan mencari tahu. Kita sedang menunggu penelusuran lebih lanjut. Nanti kalau ada bahan yang akurat dari pihak-pihak yang merasa dirugikan, sangat bermanfaat untuk bantu kita telusuri lebih lanjut lagi," ujar Boy di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu.

"Proses penanganannya masih ditangani, sedangkan hal-hal yang disampaikan kemungkinan ada pihak yang merasa dirugikan, itu yang harus kita cari tahu. Kalau proses penanganan menurut informasi sudah ada. Yang perlu kita cermati sekarang adalah hal-hal yang terkait penganiayaan dan belum dilaporkan atau belum disampaikan atau belum terpantau, bisa jadi," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa sebagian warga Lampung yang mendatangi DPR RI juga mengungkapkan mereka justru sulit untuk dapat meminta bantuan kepolisian untuk menangani masalah tersebut. Oknum polisi dan pihak perusahaan sangat masif di Mesuji. Mereka juga menyebutkan, setidaknya dalam peristiwa pembunuhan ini ada 30 korban tewas dan ratusan warga terluka sejak tahun 2009 sampai 2011.
Sedangkan mengenai video yang dilaporkan oleh warga Lampung, Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigjen (Pol) Jodie Rooseto membantah bahwa lokasi pengambilan video yang disebut-sebut sebagai pembantaian warga Mesuji sebanyak 30 orang itu di Lampung dan ia juga menyatakan keberatan bila pihaknya dikait-kaitkan dengan kasus itu.

"Itu terjadi di daerah Sungai Sodong, (Kecamatan) Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumsel. Tapi, entah kenapa dikait-kaitkan dengan Lampung pula," ujarnya, mengomentari soal munculnya video yang menayangkan kekerasan oleh aparat Brimob di Mesuji, Rabu (14/12/2011).

Namun, dia tidak membantah bahwa kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Mesuji, Lampung, pada November silam, yaitu bentrokan antara warga dan perusahaan sawit PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI). Bentrokan ini menewaskan satu warga, sedangkan enam warga lainnya tertembak peluru Brimob.

Menurut pejabat polisi yang baru dua bulan menjabat Kapolda Lampung ini, tindakan represif polisi terpaksa dilakukan karena warga bertindak anarkistis dengan membakar perkantoran PT BSMI pada 10 November silam. (kompas.com).

Sumber berita lain menyatakan bahwa kasus pembantaian tersebut sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan, sebab dalam dua keping CD tersebut terdapat 2 file video dan 2 file gambar yang masing-masing berjudul " “Foto Kejadian Baku Tembak Antara Petani vs Aparat di Lampung”. File foto kedua berjudul “Pelanggaran HAM” (file foto) dan file video pertama diberi judul “Bentrok Warga Sungai Sodong Vs PT SWA”, sementara file video kedua diberi judul “Kisah Sadis I”, file ketiga berjudul “Kisah Sadis 2-Sodong Palembang” dan file 3 berjudul "potong kepala".
Ketika file video pertama yang berjudul kisah Sadis I diputar, tampak pemandangan mengenaskan. Di satu desa, tepatnya di pinggir jalan, tampak tubuh manusia tanpa kepala digantung di tiang listrik yang ada di pinggir jalan. Pria itu memakai kaos berwarna biru dan bercelana jean biru. Tangan kanan lelaki itu mulai dari siku diikat di tiang listrik.
Laporan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang disampaikan warga Mesuji, Lampung, membuat anggota Komisi III tercengang. Mereka seakan tidak percaya hal ini bisa terjadi di Indonesia. “Saya sangat prihatin, bagaimana hal kayak begini masih terjadi di Indonesia. Aparat keamanan yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung malah menteror warganya,” kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar, Rabu, (14/12).

Tragedi kemanusiaan di Mesuji dengan korban tewas mengenaskan yang berjumlah kurang lebih 30 orang dan melibatkan sejumlah aparat ini kemudian tengah diselidiki untuk diproses lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Entri Populer