Dia adalah satu-satunya buah hati dari teman seperjalanan ke, kantor waktu itu Rina menjadi kebanggaan kedua orang tuanya.
Memang Rina anak yang luar biasa, Cantik, Cerdas, dengan perilaku alim dan terjaga serta sangat hormat pada orang tua.
Seorang
mahasiswa semester 4 yang baru saja bisa mengendarai mobil,
mengendarai mobilnya secara ugal-ugalan karena terpengaruh narkoba.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Rina baru saja pulang sekolah berjalan melewati jalan yang kebetulan juga dilewati oleh mahasiswa tadi
Bresssss...
Kejadian begitu cepat, dan semua sudah terjadi
Rina meninggal dalam usia sangat muda, dan Nita adalah anak satu-satunya teman saya.
Saya
masih ingat waktu teman itu berkata bahwa setelah melewati bahtera
rumah tangga selama 12 tahun, Allah baru memberinya momongan si Kecil Rina, dan kini Allah telah memanggilnya kembali dalam waktu singkat.
Cerita di atas telah terjadi 8 tahun lalu
Cerita tentang kematian seseorang akan selalu kita dengar
Karena kematian adalah suatu keniscayaan
Karena kematian adalah sebuah takdir yang akan datang menghampiri siapapun dengan waktu yang telah ditentukan.
Kita berjalan, berlari menghampiri takdir kita, menghampiri dan menuju untuk kembali keharibaan Allah s.w.t
Ibarat,
kita berlari marathon dengan jarak yang tidak pernah kita ketahui,
ada yang hanya puluhan kilometer, ada yang sampai ratusan bahkan
ribuan kilometer, dan kita tidak akan pernah kapan garis finish kita.
Saat ini,
Apakah kita sedang terengah-engah berlari mengikuti, mengumbar dan memuja hawa nafsu kita?
Ataukah
kita sedang terengah-engah berlari mencari dan mencari untuk semakin
mendekat kepada sang Pencipta, terengah-engah semakin meningkatkan
taqwa?
PRIIIIIITTTTTTTTTTT……, bunyi peluit Garis finish terdengar, dan kita telah mencapai garis finish
Waktu kematian sudah sampai, waktu kematian sudah ditakdirkan
Sedangkan
cara kematian, apakah dalam keadaan memuja hawa nafsu atau taqwa,
100% kita sendiri yang menentukan dan Kita diberi hak untuk
memilihnya.
Apa yang kita pilih maka Allah akan meneguhkannya.
Allah tidak pernah mentakdirkan manusia masuk neraka, manusialah yang memilihnyan
Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang berserah diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar